Oleh: sunarto | Desember 1, 2023

Dindik Banyumas Gelar Lomba Karawitan

Banyak peserta didik mempunyai bakat tertentu, tapi tidak semuanya mau dan punya kesempatan untuk mengasahnya. Kebanyakan guru maupun orang tua lebih fokus pada pencapaian akademik anak-anaknya dibandingkan dengan pencapaian non akademik.

Seringkali kreatifitas dan pengembangan bakat non akademik yang dimiliki terbentur oleh kurangnya dukungan sarana prasarana serta sedikitnya kesempatan untuk berkembang.

Oleh karena itu pembelajaran dan kesempatan pengembangan diri melalui non akademik sangatlah penting bagi peserta didik, karena jika hanya pembelajaran akademik saja itu tidak akan cukup untuk menunjang masa depan mereka.

Cakupan dari prestasi non akademik ini jauh lebih luas dari prestasi akademik, bidang olah raga dan seni contohnya.

Untuk mewujudkan cita-cita serta mengembangkan bakat dan minat peserta didik yang lebih luas, Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas menggelar Lomba Karawitan jenjang SMP dan SD yang dilaksanakan Rabu-Kamis (29-30/11) di Gedung Gurinda Sarwa Mandala.

Sebanyak 21 Grup Karawitan SMP dan 26 Grup Karawitan SD akan unjuk kebolehannya masing-masing melalui Gendhing Wajib Waru Doyong dan Bendrong Kulon serta beberapa gendhing pilihan.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Drs. Joko Wiyono, M.Si. berharap melalui Pentas Seni ini kita bisa melestarikan budaya jawa.

“Karawitan adalah budaya asli Jawa, sudah sepantasnya kita semua bisa nguri-nguri dan melestarikan karawitan ini, jangan sampai nanti kita belajar karawitan ke Negeri Belanda, jadilah orang Jawa yang mencintai budaya sendiri”, sambut Joko Wiyono saat membuka acara.

“Banyaknya peserta lomba menunjukkan bahwa ini adalah kebangkitan karawitan di sekolah”, sambungnya.

Salah satu peserta lomba Destien Pramudya mengatakan bahwa tidak ada paksaan untuk menjadi bagian dari grup karawitan di sekolah.

“Saya punya niat dan keinginan sendiri untuk berlatih karawitan di sekolah”, ucapnya.(sunarto-29112023)


Tinggalkan komentar

Kategori